Inilah 10 Peran Orangtua di 100 Hari Pertama Sekolah Anak

Sekolah tidak hanya berhenti pada urusan murid dan guru, orang tua juga harus berperan aktif, terutama di 100 hari pertama sekolah.

Apa saja yang sudah Ayah/Bunda lakukan di hari pertama anak-anak sekolah? Mengantarnya ke sekolah tentu menjadi kewajiban penting. Namun, selain mengantarkan anak sekolah di hari pertamanya sesuai anjuran Kemendikbud dan KPAI, ada hal-hal yang lain yang perlu orangtua lakukan. Apa sajakah?

1. Menceritakan pengalaman orangtua

Seorang psikolog Case Western Reserve University, Ohio, Amy Przeworski Ph.D., mengatakan bahwa menceritakan pengalaman bahagia orangtua saat bersekolah dulu dapat memicu rasa optimis anak dalam menyambut hari-hari pertamanya bersekolah. Meskipun banyak juga anak yang tetap merasa gelisah, tapi lakukanlah cara ini sejak jauh-jauh hari.

Enam bulan sebelum anak masuk sekolah, sering-seringlah berbicara kepada anak bahwa ia akan masuk sekolah. Ajak bicara secara jujur bahwa pada hari pertama masuk sekolah biasanya ada anak yang takut, senang, dll. Ajak juga anak untuk tidak perlu takut.

2. Membuat kode rahasia antara orangtua dan anak

Beberapa anak akan merasa malu jika orang tuanya terus menempel, menciumnya di depan teman-teman atau sama sekali tidak melepaskan pandangan sampai mereka benar-benar masuk kelas.

Membuat kode yang hanya diketahui anak dan orang tua akan membuat mereka merasa aman terpisah dari orang tua. Ayah/Bunda bisa membuat gerakan sewajarnya saja yang tidak berlebihan dan memancing perhatian sebagai bentuk perhatian pada anak sebelum masuk kelas.

3. Siapkan bekal untuk anak selama di sekolah

Luangkan waktu khusus untuk menyiapkan bekal makanan sederhana, sehat, tapi juga lucu bentuknya agar anak merasa senang.

4. Menunjukkan dan mengantar anak ke tempat penting di sekolahnya

Hal ini penting agar anak tidak merasa asing di lingkungan barunya. Ayah/Bunda bisa menunjukkan di mana toilet, kantin, dan tempat bermain. Jangan lupa sapa siswa lain di sekolah untuk membantu anak cepat bersosialisasi.

5. Mengatur dan mengevaluasi proses antar jemput anak

Pastikan selalu ada yang mengantar dan menjemput anak demi keamanannya. Akan jauh lebih baik jika orang tua tidak terlambat menjemput. Apabila terlambat atau tidak bisa menjemput, buatlah strategi yang direncanakan dengan baik.

6. Pastikan punya kontak wali kelas dan kepala sekolah

Hal ini penting untuk memperlancar proses komunikasi guru dengan orangtua. Kontak guru juga sangat diperlukan ketika orangtua hendak memberikan informasi data kesehatan atau alergi kepada guru atau petugas unit kesehatan sekolah. Namun, dalam hal riwayat kesehatan anak, beritahukan kepada pihak sekolah sebelum anak masuk di hari pertama.

7. Memahami program orientasi pengenalan lingkungan yang akan diikuti anak

Dengan begitu, Ayah/Bunda bisa membantu anak untuk semakin mengenal lingkungan di sekolahnya. Orangtua juga perlu mengalokasikan waktu khusus untuk menghadiri rangkaian acara orientasi orangtua yang diselenggarakan sekolah dan acara apa pun yang melibatkan orangtua, entah itu wajib atau tidak.

Acara ini sangat penting untuk mengenal siapa guru, pemangku jabatan di sekolah dan seluruf karyawan sekolah seperti satpam atau petugas kesehatan. Kehadiran orangtua dalam setiap acara sekolah anak menjadi tempat bagi Ayah/Bunda untuk berbincang dengan orangtua lain yang menyekolahkan anak di tempat yang sama. Dengan begitu, Ayah/Bunda akan punya koneksi dan bisa berbagi informasi.

Ayah/Bunda juga bisa ikut dalam grup media sosial, arisan atau bentuk interaksi nonformal antar orangtua. Selain sebagai sarana berbagi, interaksi nonformal juga mendukung lingkungan yang positif.

8. Mendaftarkan diri sebagai relawan dalam kegiatan atau kelembagaan orangtua di sekolah

Jika di sekolah ada kegiatan seperti ini, tak ada salahnya Ayah/Bunda berpartisipasi. Hal ini juga bisa mejadi contoh bagi anak untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan bermanfaat.

9. Membiasakan membaca buku bersama setiap hari di rumah

Banyak riset menunjukkan manfaat membaca bersama anak. Di antaranya memudahkan proses belajar mereka, meningkatkan minat baca anak, serta memperkuat ikatan anak dan orang tua.

Menyesuaikan rutinitas di rumah dengan jadwal baru sekolah, misalnya jam sarapan atau tidur siang dan kegiatan akhir pekan. Agar anak tidak merasa bingung dengan jadwalnya, sebaiknya sesuaikan semua rutinitas dengan jadwal sekolah mereka.

10. Mengajak anak memberi label pada semua barang yang dipakai dan dibawa ke sekolah

Hal ini bertujuan untuk memudahkan mereka. Selain itu, hal ini juga bisa melatih mereka memiliki rasa kepemilikan untuk menjaga barang-barangnya dengan baik.

Referensi: parenting.co.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *