Saat anak sekolah, selain membekali dirinya dengan buku dan peralatan tulis, bekali pula dirinya dengan makanan bernutrisi lengkap.
Tujuannya tak hanya cerdas dan mampu menangkap pelajaran, tapi juga agar tubuhnya kuat dan terhindar dari ancaman penyakit ‘langganan’ anak-anak usia sekolah.
Apa saja penyakit ‘langganan’ yang bisa menyerang anak sekolah? Inilah 7 penyakit yang paling sering dialami anak-anak.
1.HMFD (Hand, Mouth, and Footdisease)
Penyakit ini diawali dengan demam sedang (di bawah 39°C) selama 2 – 3 hari, yang diikuti rasa sakit pada leher dan nafsu makan berkurang.
Bisa melalui udara lewat percikan ludah ketika bersin atau berbicara, sentuhan cairan yang keluar dari bintil kecil pada kulit, pencernaan seperti sisa urin atau feses/pup yang menempel pada tangan, dan juga melalui benda lain yang terkontaminasi oleh virus.
Cara termudah adalah membiasakan anak mencuci tangan setiap kali dari kamar mandi, setelah bermain, dan sebelum makan. Penyakit ini juga mudah menyerang anak-anak yang kondisi tubuhnya sedang lemah. Karenanya, pastikan si kecil memenuhi jadwal makan hariannya dan cukup beristirahat.
2. Influenza
Sakit kepala dan demam yang sering disertai menggigil, lemah, nyeri pada seluruh tubuh, dan batuk kering. Selebihnya, gejala mirip dengan penyakit batuk-pilek. Mungkin juga timbul mual, muntah, serta peradangan selaput mata.
Virus influenza bisa berpindah melalui udara (percikan air liur ketika bersin atau batuk) dan benda-benda yang kena percikan air liur. Banyak minum, istirahat, dan makan makanan bergizi tinggi.
Jaga stamina dengan cukup istirahat dan asupan makan bergizi, serta hindari kontak dengan penderita infl uenza. Jika perlu dan dianjurkan dokter, berikan vaksin fl u pada anak. Pemberiannya diulang setiap tahun.
3. Radang Tenggorokan dan Infeksi Amandel
Tonsil (amandel) dan/tenggorokan meradang, menimbulkan nyeri, gatal, dan kesulitan menelan, serta kadang disertai demam dan batuk-pilek. Bila disebabkan virus, perpindahan virus bisa terjadi melalui percikan air liur penderita. Bakteri bisa masuk ke dalam tenggorokan melalui makanan, alat makan, atau tangan yang kotor.
Banyak minum. Minuman hangat akan memberi rasa nyaman pada tenggorokan. Jika anak demam atau merasa tidak nyaman, berikan parasetamol.
4. Diare
Frekuensi buang air besar melebihi 3 kali sehari dengan bentuk feses encer dan/berair. Terkadang diare juga muncul disertai muntah. Mikroorganisme bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi atau alat makan yang tidak terjaga kebersihannya.
Hindari atau batasi konsumsi makanan yang bisa memicu diare, jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, dan tanamkan kebiasaan mencuci tangan pada si kecil. Ajari pula dia untuk tidak jajan di tempat yang tidak terjamin obat anti muntah atau pemampat diare memang bisa mengurangi gejala, namun bisa pula berbahaya karena kuman penyakit tak kunjung keluar dari dalam tubuh (akibat pengeluaran feses tertahan).
5. Cacar Air
Gejala awal adalah demam, nafsu makan berkurang kadang-kadang disertai batuk kering, cepat lelah, lesu, dan lemah.
Virus cacar air ditularkan melalui percikan air liur atau kontak langsung dengan cairan dari bintil pada kulit penderita dan benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tersebut. Masa inkubasi penyakit ini sekitar 10 – 21 hari.
Tingkatkan daya tahan tubuh anak melalui asupan makanan bergizi dan istirahat.
6. Infeksi Telinga Tengah
Nyeri telinga (biasanya pada satu sisi), demam, hidung tersumbat, telinga ditarik-tarik, serta nafsu makan menurun. Kadangkadang tampak cairan berwarna kuning keluar dari telinga dan anak mengalami sedikit gangguan pendengaran.
Infeksi telinga tidak menular. Yang menular adalah penyebab awalnya, seperti batuk-pilek atau influenza. Hindari faktor pencetus alergi dan tingkatkan daya tahan tubuhnya sehingga tidak terlalu sering terserang flu atau batuk-pilek.
Khusus usia Kelompok Bermain: Jika anak sering sakit setelah mulai bersekolah, ada baiknya Mama memindahkannya ke sekolah yang lebih kecil. Jadi, risiko tertular penyakit bisa ditekan.
7. Gondongan
Biasanya, gejala dimulai dengan 1- 2 hari demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang, demam, tidak enak badan, dan menggigil. Gejala pertama dari infeksi kelenjar air liur adalah nyeri di sekitar telinga, yang diperberat saat mengunyah atau menelan.
Anak juga akan merasa nyeri ketika kelenjar liur pada lehernya disentuh. Pada saat ini suhu tubuh biasanya naik hingga 38,9 – 40°C. Pembengkakan kelenjar liur baru akan terjadi pada hari kedua.
Melalui percikan air liur yang berasal dari bersin atau batuk, atau karena bersentuhan langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi air liur penderita. Masa inkubasi adalah 14 – 21 hari.