Jika dianugerahi amanah seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus, tetaplah bersyukur dan berbahagialah, wahai Ayah dan Bunda. Itu artinya, Allah percaya bahwa kita adalah orangtua yang kuat.
Tak perlu risau. Bila Ayah/Bunda mengalami kesulitan dalam mendidik mereka, maka mulailah dari hal sederhana yang dilakukan setiap hari.
1. Pelatihan keterampilan sosial
Hal ini mengajarkan seseorang dengan autis untuk berinteraksi dengan orang lain. Orangtua dapat mencontohkan perilaku baik untuk anak-anak mereka dan mengajari mereka bagaimana untuk mengenali petunjuk sosial.
2. Terapi perilaku
Hal ini dapat membantu memangkas ketertarikan obsesif, problematika emosional, perilaku dan kebiasaan berulang.
3. Terapi berbicara
Hal ini membantu para penderita autis yang memiliki kesulitan dengan gaya berbicara atau percakapan mereka.
4. Terapi okupasi
Hal ini sangat membantu mereka yang memiliki kesulitan dengan koordinasi otot-otot kecil, seperti otot-otot di tangan. Hal ini juga membantu saat terpapar suara atau tekstur yang terutama mengganggu seorang dengan ASD.
5. Terapi fisik
Hal ini membantu penderita autisme dengan koordinasi otot-otot yang besar yang buruk. Berpartisipasi di dalam aktivitas fisik, seperti menari, senam, martial arts juga dapat membantu.
6. Pelatihan dan dukungan keluarga
Hal ini membantu anggota keluarga belajar bagaimana untuk mengatasi perilaku dan beradaptasi dengan tantangan lainnya. Anak-anak dan remaja yang lebih tua merasa sedih saat menyadari bahwa mereka berbeda karena penyakitnya. Orangtua sebaiknya perlu berempati kepada anak-anak bila hal ini terjadi. Dukungan keluarga dapat amat membantu.
7. Terapi medis, termasuk sel punca
Obat dapat membantu penderita autis yang mengalami depresi atau cemas. Obat juga dapat digunakan untuk mengatasi problematika hiperaktivitas. Kejang-kejang juga dapat diterapi dengan obat. Terapi sel punca sedang dalam pengembangan untuk dapat diaplikasikan pada penderita autis.
Referensi: ummi-online.com