Kemandirian pada anak perlu dilatih sejak dini. Kemandirian anak bisa dilatih mulai dari hal hal kecil dan kebutuhan dirinya. Mandiri diartikan mampu melakukan hal hal yang dibutuhkan sendiri dan minimal bantuan dari orang lain.
Anak yang mandiri akan lebih bisa beradaptasi dengan mudah dengan lingkungannya. Anak yang mandiri juga akan tumbuh cenderung mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik.
Selain itu anak mandiri juga tidak terlalu tergantung dengan orang tua dan tidak akan manja. Anak yang dapat mandiri, tumbuh dengan rasa percaya diri yang lebih tinggi, solutif, memiliki rasa tanggungjawab yang baik, dan juga tidak merepotkan orang tua.
Anak juga cenderung tidak suka merengek dan tidak egois terhadap keinginannya. Nah, dari hal ini menyatakan bahwa anak yang mandiri memiliki kualitas yang baik untuk kehidupan sosialnya, sehingga mendidik anak agar mandiri sangat diperlukan.
Melatih anak untuk mandiri bisa dimulai saat usia 2 hingga 6 tahun. Berikut cara cara mendidik anak agar mandiri:
1. Melatih anak buang air kecil atau air besar di toilet
Mengajarkan BAK dan BAB di toilet bisa dimulai sejak anak usia sekitar 3 tahun. Hal ini mungkin sulit, namun harus dibiasakan. Ajarkan anak untuk menahan BAK atau BAB sampai dengan ke toilet. Kemudian ajarkan anak menggunakan WC atau alat yang ada di toilet. Kebiasaan ini dilakukan tidak hanya di rumah, namun juga usahakan ketika berada di luar rumah.
2. Memberikan tugas untuk membersihkan dan menyimpan mainannya
Mengajarkan anak untuk bertanggungjawab pada mainannya. Ajarkan anak untuk membersihkan mainannya sendiri dan tempat menyimpan mainan. Biasakan anak untuk menaruh mainannya dalam satu box penyimpanan dan membersihkan mainannya setelah selesai bermain. Hal ini juga mencegah mainan bercecera dan membuat rumah tidak rapi.
3. Mengajari untuk mandi sendiri
Ketika mandi, ajarkan pada anak juga cara mandi. Ajarkan cara menggosok badan dengan sabun, cara menggosok rambut saat keramas, cara menyiram badan, dan juga cara sikat gigi. Anda bisa mengajarkannya dengan demonstrasi, lalu memberi kebebasan anak untuk melakukannya sendiri.
4. Mengajari untuk berpakaian sendiri
Ajarkan anak untuk memakai bajunya sendiri untuk melatih kemandirian. Berikan penjelasan singkat dan mudah dipahami anak sebelumnya, lalu perhatikan anak saat mempraktekkannya. Berikan sedikit bantuan apabila anak masih kesulitan melakukannya sendiri. Mulailah dengan mengajarkan memakai baju baru kemudian celana.
5. Memberi kebebasan anak untuk memiliki pakaiannya sendiri
Berikutnya, untuk melatih kemandirian, orang tua harus menanamkan rasa percaya pada anaknya. Berikan kebebasan anak untuk memilih pakaiannya sendiri. Dan berikan penjelasan dan pilihan apabila pilihannya sangat tidak cocok. Jangan lupa berikan pujian apabila pilihannya bagus agar anak merasa lebih percaya diri dengan pilihannnya.
6. Mengajari anak memakai sepatu
Ajarkan anak memakai dan memilih sepatu yang ingin digunakan. Ajarkan bagaimana cara menalikan sepatu dan memakai sepatu. Beri kesempatan anak untuk mendemonstrasiikannya sendiri dan beri sedikit bantuan apabila anak masih kesulitan. Jangan lupa berikan pujian terhadap usahanya. Pada anak usia dibawah lima tahun, mungkin sebaiknya menggunakan sepatu dengan tali perekat agar lebih mudah.
7. Mengajari anak untuk berterimakasih dan meminta maaf
Kata kata terima kasih dan maaf merupakan komponen penting dalam kehidupan bersosial. Kata kata mutiara ini juga memiliki kekuatan membentuk dan membangun individu tumbuh menjadi lebih baik. Ajarkan anak untuk penggunaan kata terima kasih dan maaf. Ajarkan anak untuk mengatakan hal tersebut kepada orang lain.
8. Mendidik anak untuk tidur di tempat tidurnya
Didik anak untuk bisa tidur secara mandiri. Pada awalnya mungkin sulit, dan anak akan terus memanggil nama orang tuanya di malam hari. Hal ini mungkin melelahkan juga untuk orang tua namun perlu tetap dilakukan. Ajarkan anak untuk tidur terpisah dengan orang tua, dan memiliki kamar sendiri.
Jika anak berteriak memanggil di malam hari, datanglah menengoknya dan temani sampai anak tertidur kembali. Setelah itu Anda boleh pergi lagi. Seiring berjalannya waktu, ketika anak terbangun dari tidur dan tidak menemukan siapapun di sampingnya akan menjadi hal yang biasa dan anak mampu tidur sendiri.
9. Medidik anak untuk melipat selimut dan merapikan tempat tidur
Ajarkan anak cara melipat selimutnya sendiri. Kemudian ajarkan juga apabila anak harus membersihkan dan melipat selimut setiap bangun tidur.
10. Mengajak anak membantu pekerjaan rumah
Ketika orang tua melakukan pekerjaan rumah, ajaklah anak untuk ikut terlibat. Misalnya saat ibu memasak, mencuci piring, ayah bertanam, membersihkan mobil dan sebagainya. Selain menambah kedekatan anak dengan orang tua, hal ini juga melatih anak untuk mandiri dan mampu melakukan banyak hal.
11. Mengajarkan menabung
Ajarkan anak untuk menyimpan uang atau menabung. Berikan pengetahuan tentang pentingnya uang dan manfaat menabung. Sehingga anak memiliki semangat untuk menyimpan uangnya. Sediakan tempat menabung dengan karakter atau bentuk yang lucu dan disukai anak agar lebih bersemangat.
12. Mengajarkan jual beli yang baik
Ajarkan anak untuk berinteraksi dalam jual beli. Ketika orangtua melakukan aktivitas jual beli, ajak anak berdiskusi atau berdialog tentang harga, jumlah uang, barang yang dibeli dan cara jual beli yang baik. Menggajarkan cara berkomunikasi saat interaksi jual beli dan jangan lupa mengucap terimakasih.
13. Melatih anak dengan memberi pekerjaan atau disuruh untuk membeli sesuatu di toko
Latihlah anak agar memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan juga mandiri dengan memberikan tugas tugas kecil seperti menyuruh anak berbelanja atau membeli suatu barang di toko.
Berikan penjelasan tentang apa yang perlu dibeli dengan jelas. Lalu periksa apakah barang yang mereka beli sudah benar atau tidak. Berikan pujian pada anak meskipun barangnya mungkin salah atau ada yang tidak bear. Karena anak masih dalam proses belajar, berikan pujian terhadap usahanya.
14. Menjaga komunikasi yang baik antara orangtua dan anak
Berikan penjelasan dalam setiap interaksi dengan anak, dalam bahasa yang mudah dimengerti, singkat dan jelas. Minta anak mengulanginya jika Anda ingin dia memahami lebih dalam. Berikan senyuman dan pujian.
Ketika berkomunikasi, pastikan anak untuk duduk tenang, pandang matanya dan dengarkan dengan seksama setiap jawaban yang diberikan anak. Komunikasi yang baik membentuk pribadi anak yang baik pula.
15. Memberikan pujian atas kemandirian yang dilakukan anak
Pujian merupakan hal wajib yang harus diberikan pada anak. Nah jika setiap teriakan atau amarah orang tua akan mematikan saraf pertumbuhannya, maka pujian dan senyum orang tua akan meningkatkan kerja pertumbuhan anak dengan baik.
Maka dari itu berikan pujian di setiap usaha yang dilakukan anak. Apabila ada kekurangan, jangan sekali kali memarahinya, namun berikan ppenjelasan yang lebih lagi agar anak mengerti.
16. Memberikan penjelasan antara hal yang baik dan buruk
Selalu sempatkan untuk berkomunikasi dengan anak. Beritahukan tentang kehidupan sosial dan bermasyarakat. Dan bagaimana menjadi individu yang baik. Ajarkan apa yang baik dilakukan dan yag tidak baik dilakukan. Berikan pengertian tentang apa yang anak alami bersama teman temannya atau aktivitas di sekolah.
17. Membiasakan anak mengerjakan tugas sekolahnya sendiri
Menemani dan membantu anak dalam belajar memang baik dan juga melatih kecerdasan anak. Namun adakalanya anak perlu diajarkan untuk mengerjakan tugasnya sendiri agar anak mamppu mandiri dan percaya diri terhadap apa yang dikerjakannya. Apabila orang tua terus mendampingi, maka anak bisa tergantung terhadap orang tua.
18. Mengajarkan anak membuat jadwal harian
Ajarkan anak membuat jadwal harian untuk kegiatannya. Hal ini mengajarkan anak bagaimana cara memanage waktu dengan baik. Buatlah jadwal bersama sama dan sesuai dengan yang anak sanggupi. Berikan dukungan pada anak untuk dapat melaksanakan jadwal sesuai. Hal ini melatih kemandirian dan tanggungjawab anak untuk mengatur aktivitasnya sendiri sehari hari. Tulislah jadwal anak dan tempelkan pada dinding agar anak tidak lupa dan sering melihatnya.
19. Mengajarkan tentang aturan dan norma yang berlaku di masyarakat
Beritahukan aturan aturan yang ada baik di dalam rumah, sekolah, ataupun lingkungan masyarakat. Berikan penjelasan yang mudah dimengerti, dan minta anak mengulanginya. Aturan aturan di setiap tempat mungkin berbeda sehingga anak perlu tahu cara bersikap di masing masing tempat dimana dirinya berada dan mampu beradaptasi dengan baik.
20. Mengajarkan untuk berhemat
Selain mengajarkan untuk menabung dan juga cara menggunakan uang, jangan lupa ajarkan anak untuk berhemat. Ajarkan bahwa penggunaan uang hanya boleh untuk sesuatu yang berguna dan sangat dibutuhkan. Hal ini menghindari kebiasaan anak untuk membuang buang uang dan membeli barang yang tidak penting.
Referensi: dosenpsikologi.com