6 Cara Mendidik Anak ala Ali Imran, Salah Satu Keluarga yang Disebut Dalam Alqur’an

Cara orangtua mendidik anak sangat berpengaruh terhadap akhlaknya di kemudian hari. Apa yang menjadi pemandangan anak sehari-hari di rumah, bagaimana interaksi dan pola komunikasi dengan orangtua selama bertahun-tahun, otomatis akan menjadi kebiasaan yang melekat dalam diri anak.

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana metode mendidik anak yang sesuai dengan tuntunan Alqur\’an dan sunnah Rasulullah Saw?

Salah satu yang bisa ditiru dan terapkan adalah cara keluarga Imran dan Hannah dalam mendidik Maryam (Ibu Nabi Isa AS) sehingga Maryam bisa tumbuh menjadi wanita yang shalehah.

Maryam adalah satu-satunya wanita yang diabadikan sebagai nama salah satu surat yang dalam Al-Qur\’an yakni surat Maryam. Surat Maryam adalah surat yang ke 19 dalam Al-Qur\’an.

Sementara, keluarganya yaitu keluarga Imran turut diabadikan sebagai nama surat dalam Al-Qur\’an yaitu Surat Ali Imran. Dari situlah banyak pelajaran yang bisa dijadikan sebagai rujukan dalam mendidik anak.

1. Motivasi beribadah

\"\"

Saat Hannah mengandung Maryam, ia memohon kepada Allah agar anak yang dikandungnya menjadi wanita shalihah dan senantiasa beribadah kepada Allah Ta\’ala.

\”(Ingatlah), ketika istri \’Imran berkata: \”Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.\”  (QS. Ali Imran: 35)

Maka dari itu, niat pertama kali yang harus diperhatikan dalam mendidik anak adalah segala perbuatan yang kita lakukan semata-mata hanya untuk Allah Ta\’ala. dengan demikian, kita bisa mencontohkan kepada anak untuk melakukan segala sesuatu semata-mata hanya karena Allah SWT.

2. Memberikan nama yang baik kepada anak

\"\"

Pemberian nama kepada anak juga harus diperhatikan dengan baik. Sebab, nama merupakan doa dan harapan dari orangtua kepada anaknya. Keluarga Imran sendiri menamai anaknya dengan nama Maryam yang berarti wanita ahli ibadah dan pelayan Allah.

\”Maka saat istri \’Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: \”Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.\” (Qs. Ali Imran: 36)

3. Selalu mendoakan anak

\"\"

Doa menjadi senjata ampuh bagi kelancaran, ketenangan, dan ketenteraman sebuah keluarga. Hannah selalu mendoakan Maryam agar Maryam dan keturunannya tidak diganggu setan.

“Maka tatkala istri \’Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: \”Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.“ (QS. Ali Imran: 36)

Setiap orangtua harus mendoakan anaknya agar sang anak selalu mendapat kebaikan. Segala sesuatu di dunia ini terjadi atas kehendak Allah. Termasuk keberhasilan anak karena adanya pertolongan Allah Ta\’ala. Hanya orang yang sombong yang tidak mau berdoa kepada Allah Ta\’ala.

4. Mencarikan lingkungan yang baik

\"\"

Maryam sendiri pernah diasuh oleh pamannya yaitu Nabi Zakariya hingga Maryam tumbuh dewasa dengan kebaikan dan akhlak terpuji.

\”Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya” (QS. Ali Imran: 37)

Lingkungan yang baik bagi anak berawal dari lingkungan terkecil dan terdekat yaitu keluarga. Jika orangtua ingin anak yang sholeh dan sholehah, maka ciptakan lingkungan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

5. Memberikan makanan dan rejeki yang halal dan baik

\"\"

Maryam selalu mendapatkan makanan yang halal dan thoyyib. Ia tidak pernah memakan makanan haram. Kedua orangtuanya senantiasa menjaga Maryam dari segala bentuk syubhat.

\”Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: \”Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?\” Maryam menjawab: \”Makanan itu dari sisi Allah\”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.\” (QS. Ali Imran: 37)

\”Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.\” (QS. Al Baqarah: 172)

Setiap makanan yang dikonsumsi manusia bisa mempengaruhi sifat dan karakternya. Daging yang tumbuh dalam diri manusia tergantung dari asupan pangan (makanan dan minuman) setiap hari.

6. Mengenalkan dan mendekatkan anak ke Masjid

\"\"

Salah satu nadzar yang dilakukan orangtua Maryam yaitu agar anaknya menjadi ahli masjid (Baitul Maqdis) dan hanya mengabdi kepada Allah.

Agar anak senantiasa dekat kepada Allah maka berusahalah mendekatkan anak kepada masjid. Ajak anak dalam setiap kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah, pengajian, membaca Alquran dan kegiatan lain yang positif.

Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Ash Shaffaat: 100)

Wallahu A\’lam bisshawab.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *