Kata alergi berasal dari bahasa Yunani ‘allol’ yang berarti suatu keadaan yang berubah. Secara umum, alergi adalah suatu reaksi kekebalan yang menyimpang atau berubah dari normal yang bisa menimbulkan gejala yang merugikan tubuh. Penyakit alergi ini merupakan salah satu penyakit yang bisa diturunkan.
Penyakit alergi hanya mengenai anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik. Kata atopik juga berasal dari bahasa Yunani ‘topo’ yang artinya tempat. Jadi, atopik berarti tidak pada tempatnya atau bakat yang tidak normal. Lebih lanjut lagi, bakat alergi ini diturunkan oleh salah satu atau kedua orangtuanya.
Periksakan ke dokter atau lakukan tes alergi
Untuk mengetahui apakah anak alergi atau tidak, harus diperiksa oleh dokter. Biasanya, akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti tes alergi kulit atau periksa imunoglobulin E spesifik terhadap makanan tertentu.
Bila perlu, barulah dilanjutkan dengan uji eliminasi provokasi, yaitu berpantang terhadap makanan yang dicurigai selama 2 minggu. Setelah gejala menghilang, dicobakan lagi. Kalau ada reaksi, ini berarti makanan tersebut benar-benar pencetus alerginya.
Hentikan memakan makanan pemicu alergi
Sebenarnya, bagaimana jika timbul reaksi alergi terhadap makanan tertentu? Stop dulu makanan tersebut dan segera bawa ke dokter untuk mendapat pertolongan. Pengobatan alergi akan disesuaikan gejala yang timbul. Misalnya, kaligata atau biduran diberi antihistamin, dll.
Meski begitu, pengobatan yang paling penting pada alergi makanan adalah penghindaran atau berpantang terhadap makanan yang bersifat sebagai alergen. Terapi penghindaran ini seperti umumnya pengobatan lain mempunyai efek samping.
Berpantang yang ketat pada sejumlah besar jenis makanan dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan malnutrisi atau gangguan gizi atau kesulitan makan pada anak. Jadi, harus dipastikan dulu makanan yang menjadi pencetus alergi dan tidak boleh sembarangan pantang.
Tetap tenang
Menghadapi anak dengan alergi tertentu, maka sebagai orangtua, wajib bersikap setenang dan sesantai mungkin menghadapinya. Jangan sampai orangtua mengalami stres akibat anak terkena alergi yang tidak bisa disembuhkan.
Terus berpikir positof bahwa alergi ini justru akan membuat keluarga menjadi lebih sehat karena konsumsi pangan sehari-hari menjadi tertata, bersih, selektif, dan tentu menyehatkan.